Senin, 03 November 2014

Desa Wisata Budaya Pampang



Tarian menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan saat berkunjung ke suatu daerah.. Pengalaman menarik ini akan kita dapatkan bila berkunjung ke Desa Budaya Pampang. Sebuah perkampungan Suku Dayak Kenyah yang berjarak sekitar -/+ 20 km dari Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Hari Minggu siang merupakan waktu yang paling 
tepat untuk berkunjung ke Desa Budaya Pampang.
 Dengan membeli tiket seharga Rp 15.000 kita dapat menyaksikan serangkaian pertunjukkan tari yang digelar di Lamin Kampung atau Rumah Adat Suku Dayak. Pertunjukan tari ini mulai dari pukul 14.00 WITA sampai selesai.
Saat pertunjukan pun dimulai. Seorang MC dan beberapa pemain musik membuka pertunjukan. Selama berjalannya pertunjukan ada 6 tarian yang dipentaskan dari desa Budaya Pampang.
Tarian pertama yang akan ditampilkan adalah Tari 
Nyelama Sakai. Tarian ini mejadi pembuka sekaligus 
ucapan selamat datang untuk para pengunjung. 






Ada berbagai macam tarian setelah Tari Pembukaan diantaranya Tari Enggang yang  menceritakan tentang perpindahan masyarakat Suku Dayak dari satu tempat ke tempat lain yang lebih baik. Gerakan yang cantik dengan alunan musik khas Suku Dayak Kenyah mengalun dengan sangat indah membuat semua orang kagum akan penarinya.

Tari Anyam Tali menggambarkan suku Dayak yang terdiri dari bermacam-macam sub suku. Namun, dengan adanya perbedaan ini mereka tetap saling bersahabat satu sama lain. Di atas simpul tali, terdapat patung burung Enggang yang disimbolkan sebagai seorang pemimpin.






Tari Hudog adalah tarian untukmengusir hama agar hasil yang didapat maksimal pada musim panen.



Tari Pampaka penari memainkan bilah-bilah bambu yang menimbulkan suara yang berirama, sedangkan sisanya menari di atas bambu-bambu tadi. Makin lama irama bambu terdengar makin cepat, membuat para penari juga harus mempercepat langkahnya saat menari di atas bambu-bambu itu agar kakinya tak terjepit.
Setelah penampilan para penari Pampaga, pembawa acara memberikan kesempatan bagi para tamu untuk ikut mencoba menari Pampaga bersama para penari. Tak sedikit pengunjung yang tertarik dan mencoba ikut menari tari Pampaga.
_Rasa takut ketika harus melompati bilah-bilah bambu dengan irama yang semakin lama semakin cepat justru menjadi tantangan yang mengasyikkan. Banyaknya pengunjung yang ingin ikut mencoba Tari Pampaga membuat MC harus menutup sesi tari ini dan melanjutkan ke tarian selanjutnya.




Tari berburu juga tidak kalah seru, penarinya membawa Mandau dan tameng sambil menari dan berteriak. Tari berburu bercerita tentang sekelompok laki laki dayak yang sedang berburu.


Tari Pamung Tawai mengambarkan hidup dengan selalu bersatu hati, satu pikiran, dan salang menghargai satu sama lain.





Tari terakhir yang ditampilkan adalah Tari Leleng. Tari ini merupakan ucapan selamat berpisah yang ditarikan oleh para penari yang telah tampil. Para penari juga akan mengajak para pengunjung untuk ikut menari bersama.



Usai penampilan Tari Leleng para pengunjung bisa berfoto bersama dengan ibu-ibu bertelinga panjang ataupun dengan para tetua suku. Namun, untuk bisa berfoto bersama mereka Anda perlu membayar sekitar Rp 25.000 untuk 1 sampai 3 kali jepret.
Selain itu, Anda pun juga bisa berfoto dengan pakaian khas Suku Dayak Kenyah seperti yang dikenakan penari-penari tadi,lho. Cukup dengan membayar sewa Rp 25.000 per pakaian Anda sudah bisa bergaya ala Suku Dayak.
Selesai menikmati keindahan gerak tari khas Suku Dayak Kenyah, Kita dapat membeli oleh-oleh di sini. Beragam pernak pernik dari manik-manik maupun kayu dapat dibeli di Rumah Lamin maupun rumah-rumah penduduk. Kita juga dapat melihat-lihat rumah yang masih menganut budaya dayak yang kental terlihat dari ukiran pada rumah mereka.







Perkampungan Suku Dayak Kenyah ini dapat ditempuh dari Samarinda dengan menggunakan kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat melalui jalan poros Samarinda-Bontang. Desa Pampang sendiri terletak sekitar 5 km dari jalan poros. Jika Anda penasaran ingin melihat bagaimana kehidupan Suku Dayak Kenyah, tarian dan tato orang Dayak, Lamin, telinga panjang, ataupun membeli oleh-oleh khas Dayak secara langsung, kunjungi ke Desa Wisata Budaya Pampang.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar